angin semilir menerobos lewat celah ventilasi jendela, matahari bersinar cerah menyapa Tiara pagi ini. Indah anugerah Tuhan pagi hari ini menyapa, memberikan senyuman seakan menyambut Tiara yang baru saja membuka mata "srekkk" suara gorden dibuka, silau mengitari kamar mungil berwarna pink dengan walpaper kupu kupu berwarna biru dan ungu itu. Tiara beranjak, menggeliat, meregangkan tubuhnya. ia melihat ke seluruh bagian kamarnya, matanya tertuju pada sebuah benda, benda bersejarah yang sangat unik berwarna biru dengan motif pink, seperti warna kesukaannya.
"Tiara, Tiara, Tiara." panggil seseorang dibelakang Tiara
"iya, kenapa?" Tiara membalikkan badan, menyahuti sosok tampan yang memanggilnya itu
"main yuk!" ajak anak tampan itu
"ayuk, kamu maunya main apa?"
"main petak umpet aja"
"satu, dua, tiga, empat...." anak tampan itu mendapat giliran jaga, dan Tiara berlari bersembunyi ditempat yang menurutnya aman dan susah ditemukan. waktu terasa lama, namun sosok itu belum mencari Tiara, Tiara mulai gelisah, seperti seorang anak yang takut akan hantu. Tiara kemudian beranjak, bangun dan berniat untuk menghampiri anak tampan itu. namun ternyata, sosok itu hilang, entah pergi kemana, Tiara sedih dan kecewa, dia ingin pulang. tapi hatinya masih ingin tetap bermain. hatinya seolah olah telah merasa nyaman disana, dan tidak ingin pergi. akhirnya Tiara duduk dikursi taman yang menghadap kearah terbenamnya matarahari, lagi lagi Tiara hanya bisa berdecak kagum atas karunia Tuhan itu. ia berpikir bagaimana bisa ketika matahari terbenam, ada perpaduan warna cantik yang terbentuk, seperti merah jingga dan oranye "Subahanallah" Tiara hanya bisa mengucapkan kalimat kagum atas Tuhannya.
Langit mulai gelap, Tiara mulai mengingat sosok tampan itu. "kemana anak itu pergi? apa dia lupa kalau dia sedang bermain sama aku? apa dia marah sama aku?" semua pikiran negatif berkecamuk dipikiran Tiara, dan akhirnya Tiara beranjak pulang, ketika hendak bangun, tangannya menyentuh sesuatu, ia melihat kearah tangannya. sebuah benda biru bermotif pink, seperti warna kesukannya. ia mengamati benda itu. ada tulisan di bagian belakang benda itu, yang sepertinya memang spesial dibuat dari orang spesial untuk orang spesial. tulisannya kecil, mungkin disesuaikan dengan benda itu "DIKA - TIARA. LOVE & FRIENDSHIP". Tiara kaget, ia lagi-lagi heran dengan kelakukan anak tampan itu, bagaimana bisa terfikir untuk membuat sebuah tulisan dibelakang benda mungil seperti itu. namun pikiran itu ia abaikan, Tiara akhirnya pulang dengan perasaan kecewa karena ditinggal, dan senang karena mendapat sebuah benda spesial. dan ia berharap suatu hari nanti akan bertemu dengan Dika lagi, sosok tampan yang telah menjadi sahabatnya dari kecil, dan mungkin seorang teman yang akan berubaha menjadi pacar.
diambil dari sini |
"Tiara, Tiara, Tiara." panggil seseorang dibelakang Tiara
"iya, kenapa?" Tiara membalikkan badan, menyahuti sosok tampan yang memanggilnya itu
"main yuk!" ajak anak tampan itu
"ayuk, kamu maunya main apa?"
"main petak umpet aja"
"satu, dua, tiga, empat...." anak tampan itu mendapat giliran jaga, dan Tiara berlari bersembunyi ditempat yang menurutnya aman dan susah ditemukan. waktu terasa lama, namun sosok itu belum mencari Tiara, Tiara mulai gelisah, seperti seorang anak yang takut akan hantu. Tiara kemudian beranjak, bangun dan berniat untuk menghampiri anak tampan itu. namun ternyata, sosok itu hilang, entah pergi kemana, Tiara sedih dan kecewa, dia ingin pulang. tapi hatinya masih ingin tetap bermain. hatinya seolah olah telah merasa nyaman disana, dan tidak ingin pergi. akhirnya Tiara duduk dikursi taman yang menghadap kearah terbenamnya matarahari, lagi lagi Tiara hanya bisa berdecak kagum atas karunia Tuhan itu. ia berpikir bagaimana bisa ketika matahari terbenam, ada perpaduan warna cantik yang terbentuk, seperti merah jingga dan oranye "Subahanallah" Tiara hanya bisa mengucapkan kalimat kagum atas Tuhannya.
Langit mulai gelap, Tiara mulai mengingat sosok tampan itu. "kemana anak itu pergi? apa dia lupa kalau dia sedang bermain sama aku? apa dia marah sama aku?" semua pikiran negatif berkecamuk dipikiran Tiara, dan akhirnya Tiara beranjak pulang, ketika hendak bangun, tangannya menyentuh sesuatu, ia melihat kearah tangannya. sebuah benda biru bermotif pink, seperti warna kesukannya. ia mengamati benda itu. ada tulisan di bagian belakang benda itu, yang sepertinya memang spesial dibuat dari orang spesial untuk orang spesial. tulisannya kecil, mungkin disesuaikan dengan benda itu "DIKA - TIARA. LOVE & FRIENDSHIP". Tiara kaget, ia lagi-lagi heran dengan kelakukan anak tampan itu, bagaimana bisa terfikir untuk membuat sebuah tulisan dibelakang benda mungil seperti itu. namun pikiran itu ia abaikan, Tiara akhirnya pulang dengan perasaan kecewa karena ditinggal, dan senang karena mendapat sebuah benda spesial. dan ia berharap suatu hari nanti akan bertemu dengan Dika lagi, sosok tampan yang telah menjadi sahabatnya dari kecil, dan mungkin seorang teman yang akan berubaha menjadi pacar.
bersambung....
Tiara dan DIka akhirnya menikah dan mati bersama #sadis :D
ReplyDeletesadit amat bang-_- happy ending kek gitu;p
Deletetiara seperti panggilan ade gw..,
ReplyDeletebagus ceritanya di tunggu kelanjutannya...
itu tandanya adek lo kece bang, sampe-sampe namanya gue pake:p
Deleteditunggu ya, hari ini ada sambungannya:D
kece dong siapa dulu abangnya #plaaak,,, oke ditungguin.. kopinya mana-kopinya...
Deletesiapa dulu yg nulis cerpennya *loh
Deletenih nih nih *nyodorin tong sampah*