Skip to main content

Posts

BALI: Milu By Nook

Assalamualaikum, Been year in Bali, jadi ga afdol kalo belum post sesuatu tentang Bali yah. Ga jauh-jauh dari destinasi wisata, kali ini mau share salah satu cafe yang menurut aku bisa jadi tujuan kamu kalo datang ke Bali. Namanya Milu by Nook. Lokasinya ada di Jl Pantai Berawa No 90 XO Canggu, Kuta Utara. Kalo dari jalan Gatsu Barat Denpasar, sekitar 18 menit. Dari luar keliatannya sih tempatnya kecil, kyk cafe biasa. Nah pas masuk, hawa nyamannya tuh langsung berasa kyk lagi di rumah. Banyak pilihan tempat duduk, ada yang indoor dan outdoor. Asiknya lagi, view outdoor langsung ke arah sawah gitu. Ini sih yang keren banget! Cafe ini buka dari pagi jam 8 sd jam 11 malem, jadi mereka punya varian menu dari sarapan, brunch, lunch sampai dinner. Buat kamu yang vegetarian, di sini ada opsi menu vegetarian juga lho! Waktu kita pesan makanan, nanti pelayannnya akan memastikan pesanan kamu dan bertanya apa kamu ada alergi makanan atau engga. Aku pesan men
Recent posts

Gempa 7,0 SR Lombok – 5 Agustus 2018

Assalamualaikum Udah hampir setaun tapi baru bias cerita, gpp ya… Satu minggu sebelum hari itu, 29 Juli 2018 tepat satu hari setelah saya wisuda, gempa mengguncang Lombok dengan kekuatan 5,6 berpusat di Lombok Timur. Kerusakan parah, korban, dan kesedihan melanda warga dekat pusat gempa. Semua orang waktu itu bahu membahu mengumpulkan bantuan, ga ketinggalan semua orang kenalan saya di Mataram yang juga open donasi. Kita ga akan pernah menyangka kalau ternyata kita semua yang ada di belahan Lombok lainnya akan jadi korban juga, satu minggu setelahnya. baca sebelumnya : Idul Adha di Pengungsian Gempa Lombok  5 Agustus 2018 jam 18.35 Malam itu saya berniat mau mencari tas selempang ala babang gojek yang hits kala itu untuk saya bawa liburan. Semua persiapan liburan Surabaya-Semarang sudah siap. Tiket pesawat keberangkatan pagi tanggal 6 agustus, tiket pulang, tiket kereta api PP Surabaya-Semarang, hotel 3 malam semua sudah siap malam itu, kecuali packing. Sebelum men

Pindah ke Tangerang Selatan

Asaalamualaikum.... Apa kabar?  Hehehe Yups!  I've been moved. Ga permanen,  dan ngga sama keluarga. Lebih tepatnya merantau sementara. Januari 2017 saya ikut seleksi beasiswa salah satu perusahaan. Feedbacknya? Selain dapet beasiswa langsung kontrak kerja. Kesempatan yang menarik. Dibiayai kuliah,  plus dikasi kerja lewat management trainee,  gimana? Kalo kata beberapa rekan kerja di sini (setelah masuk masa pengenalan di kantor cabang) ini agak tega sih,  ngasi Beasiswa tapi musti kerja. Mungkin karena UMR di sini tinggi,  jadi ngerasa ya harusnya bisa cari kerja di tempat lain yang gajinya plus plus plus. But me,  sebagai orang yang 30% idealis 70% realistis mengambil kesempatan ini oke banget. Kenapa? 1. Bisa ngerantau (sekalian jalan-jalan hehe) 2. Dibanding gaji UMP NTB / gaji fresh graduate di Mataram,  saya dapet 2x lipatnya 3. Perusahaannya listed on IDX 4. Jenjang karir jelas 5. It was my dream kerja di gedung pencakar langit (ya walaupun i know di sini cuman sebe

H+20 gempa Lombok 7.0

Malam minggu paling mencekam. Berniat keluar untuk mengambil paket di wahana, akhirnya bisa merasakan kembali jalanan Mataram di malam hari.  Terakhir kali saya keluar malam di atas jam 7 adalah tanggal 5 Agustus, tepat saat Lombok diguncang gempa dengan magnitudo 7SR dan berpotensi tsunami (nanti saya ceritakan terpisah).  Jadi jangan tanya bagaimana perasaan saya tadi;  takut dan sakit perut! Jalanan sepi sekali,  semua toko kebanyakan tutup padahal baru jam setengah 8. Jalanan utama tidak seramai biasanya walaupun masih banyak warung tenda buka.  Kebalikannya,  justru beberapa jalan ramai karena tenda pengungsian yang didirikan warga. Tapi malam ini tidak seramai seminggu atau dua minggu yang lalu,  mungkin karena banyak warga yang mengungsi ke daerah atas.  Alasannya?  Isu gempa lebih besar dan tsunami besok (26/8) sudah menyebar ke seantero Lombok. Sungguh jahat orang-orang penebar hoax di saat trauma masyarakat masih berat seperti ini.  Isu gempa lebih besar lagi,  tsunami,  ke

H+18 Pasca Gempa Lombok 7.0

Saya menulis ini persis setelah memastikan rumah dalam keadaan aman untuk ditinggalkan.  Kenapa saya memeriksa rumah? Karena Lombok saat ini bukan hanya rawan gempa,  tapi juga rawan maling. Selepas isya tadi,  isu "jejak tangan di langit-langit rumah" tersebar ke 45 KK dalam tenda.  Katanya ada di salah satu rumah di RT yang sama dengan saya.  Beberapa anak berlarian pergi ke rumah dan tidak ada yang bisa mendeskripsikan dengan jelas bagaimana bentuknya,  setelah kembali ke tenda. Ada yang menunjukkan foto,  tapi yang saya liat hanya langit-langit. Kemudian isu tersebut semakin menyeruak di sosial media malam ini.  Desa ini itu sana sini berlomba-lomba mengabarkan telapak tangan viral ini. Saya rasanya sulit percaya.  Karena menurut saya,  justru kalau itu adalah hal gaib bentuknya tidak seperti telapak tangan. Sekalian saja bentuknya seperti wajah sapi,  biar di luar nalar dan logika supaya di percaya. Hari ini cukup bervariasi. Memulai pagi dengan sarapan pisang goreng,

Idul Adha di Pengungsian Gempa Lombok

Ini akan menjadi cerita pertama,  dari serangkaian cerita sejak 29 Juli lalu yang akan saya tulis sebagai pengingat bahwa saya pernah sekuat ini. Saya pernah menjadi bagian sejarah cerita sedih nan pilu, yang membuat Lombok semakin kuat. Hari ini, 22 Agustus 2018 adalah hari raya idul Adha.  Jangan ditanya bagaimana euforianya di Lombok ini.  Jarang sekali bisa menemukan lokasi sholat ied di masjid.  Semua orang trauma,  takut bumi bergetar tiba-tiba.  Malam takbiran tidak semeriah biasanya. Semalam,  anak-anak sibuk ikut iring-iringan pawai takbiran. Bagus untuk trauma healing sekalian. Sementara saya dan beberapa orang tua, memilih untuk diam di tenda.  Trauma rasanya menakuti hampir di penjuru pulau,  tidak ada yang berani diam terlalu lama di rumah, takut terlalu lama berjauhan dengan keluarga. Paling nikmat saat ini,  bercengkrama dengan sesama pengungsi di bawah tenda. Tadi pagi,  sholat mulai tepat pukul tujuh. Ayat pendek yang dibaca tidak sepanjang biasanya.  Khut

Kebahagiaan dari giveaway @strasysty & @ariefmuhammad

Assalamualaikum... Mataram 23:31, satu Juni 2018. Malam ini saya ngerasa seneeeeeng banget. Beberapa menit yang lalu, saya baru aja dapetin giveaway PVRA sandals dari akun @strasysty. Giveawaynya simpel, dia post ig story sandal PVRA yang pernah dia pakai tapi mau dia bagikan dan yang mau tinggal reply aja alasannya. Saya ikutan reply dengan niatan mau bilang yang intinya “saya sayang dia, dan saya akan ngerasa disayangi dia balik dengan adanya sandal itu”. Kok sayang? Ya… karena saya udah ngikutin Kak Syanin dari lama banget, dari umur dia masih 16 tahun dan saya masih SMP. Cara dia menceritakan semuanya di blog, menceritakan masalah, sehari-hari dia, semuanya simpel banget dan kita bisa ngerasa seneng aja gitu ngikutin dia. Dia emang punya cikal bakal untuk menginfluence orang sejak dulu dan terbukti dia melakukan itu sekarang di instagram. Kembali ke giveaway, saya sebenarnya mengharapkan sandal itu 20% aja untuk jadi punya saya, selebihnya ya mau bilang sayang aja (ky