Kemah di Pantai Malimbu, Lombok

Assalamualaikum,

Kali ini mau bahas cerita tentang Malimbu. Bukan Malimbu yang mainstream, tapi pantai yang ada di bawah turun-turunan jembatan Malimbu. Malimbu itu nama sebuah tempat wisata pantai yang ada di utara Senggigi, Lombok barat. Biasanya orang-orang ke sini untuk liat sunset dari jembatan biru Malimbu. Tapi berhubung saya anti mainstream, saya ke Malimbu-nya buat kemah. iya kemah!

Jadi beberapa bulan yang lalu tepatnya tanggal 17 Desember 2014, organisasi yang saya ikutin di kampus -Lembaga Pers Mahasiswa; Marginal- baru aja ganti kepengurusan dan biasanya untuk merapatkan program kerja kepengurusan yang baru, diadakanlah kemah. Saya langsung happy banget denger kata kemah. Pokoknya seneng banget sama yang namanya nginep rame-rame soalnya ngerasa kalo spending time with friends all night long 'till sunrise is the real perfect time, ever! (ngomong apa, Mbak!)

Hari itu kami kumpul di kampus jam 2 siang dan setelah saling menunggu, selesai sholat ashar kami langsung caw. Semua pada boncengan pake beberapa motor, tapi sebagian anggota yang lain juga sudah ada yang disana untuk persiapan tempat. FYI, kami kemahnya nggak pake tenda, nggak pake api unggun, bener-bener anti mainstream hahaha. Setelah sampe disana, kegiatan kami cuman buka terpal untuk jadi alas duduk, dan kemudian main dipantai. Lakiknya semua pada main bola, asli girang banget liatnya, dan yang cewek sudah bisa ditebak: SELFIE :)

Maghrib kami sholat di bebaleq (saung) deket tempat kemah, dan acara di lanjutin dengan main kartu sampe malem. Setelah sholat isya dan alumni datang, kami langsung rapat sampe jam 2. Alumninya asik-asik banget selalu bawain kami makan, alhasil pada nguyah sampe dini hari. Setelah selesai proker, kami pada duduk-duduk dan berencana pada mau tidur....... tapi, akhirnya pada bangun mau nangkep kepiting. Sambil bawa senter seadanya kami lari-lari dipinggir pantai jam 2 dini hari sambil ngejer kepiting yang entah keliatan apa enggak, kecil banget. Tapi rasanya seru banget, lari-lari dipinggir pantai jam 2 dini hari. Akhirnya resolusi 2014 saya tercapai, resolusi semenjak 2013 untuk bisa nginep dan ngerasain sensasi pantai dari malem sampai pagi. asiiikkk

Sekitar jam 5-an saya baru bisa tidur, dan bangunnya jam setengah tujuh. Kami harus bangun cepet karena punya misi mau ke gua yang ada nggak jauh dari pantai, ngelewain batu-batu ditengah pantai gitu, dan harus dilewatin pagi-pagi waktu air masih surut. Jadi, dengan belek dan menguap yang tiada tertahankan saya ngikut aja jalan di batu-batuan dengan harap-harap cemas takut jatuh. Sementara tenda sebelah, yang isinya mahasiswa juga tapi dari FKIP (dan itu ternyata rombongan Mbak Mutia, pelatih teater SMA saya) masih memasak, kita sama sekali nggak  bawa peralatan masak. Ini beneran kemah? entah! ahhaha nginep di pantai sepertinya lebih tepat.

Setelah dengan hati-hati melewati batuan, dan inilah ini kejutan dari Tuhan di pagi hari

Lalu, nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan?

Pagi hari, bersama alam dengan keluarga rasanya nikmat banget, ini lebih nikmat dari gadget-gadget mahal yang dipunyai orang kaya. Ditambah rasa syukur karena merasa bahagia, ini rasanya bener-bener luarbiasa. Meski kemah tanpa tenda, kami tetap bisa tidur di hotel berbintang seribu.

Jam 8 kami kembali lagi ke pantai takut airnya pasang, dan setelah itu main pasir. Lalu, datanglah lagi alumni, dan bawaaaa nasi yay! sarapan ternikmat! setelah sarapan main dan bersih-bersih, kami siap-siap balik. Tapi ternyata motor salah satu teman ada yang mogok nggak bisa dihidupkan. Setelah perjuangan panjang dengan banyakan ketawa, akhirnya bisa hidup juga. Setelah itu kami mengujungi Pantai Klui di samping Jeeva Klui Hotel. Pantainya bagus, biru gitu tapi saya nggak mau mandi karena dingin banget dan takut gosong ehehehehe. Jadi selama di Klui, saya hanya duduk sambil ndengerin si Kakak cerita-cerita, lalu pulang.

hayooo, yang mau ke Lombok? ditunggu lho!

xoxo

Wassalamualaikum.

EMA