Chan Bingsoo: Dessert's Paradise

Assalamualaikum,

friends never let friends go hungry - unknown

Liburan kemarin saya dan Wita seperti biasa secara dadakan WhatsAppan karena buntu. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi nonton. Karena dandan kami - khususnya Wita - yang lama banget (i guess she'll be beauty vlogger soon- abis lama banget make up buk kyk tutorial) jadilah kami terlambat untuk nonton London Love Story yang tayang pukul 15.15 saat itu. 

Setelah beli tiket untuk jam 17.10, kami memutuskan buat jalan sekalian duduk-duduk cantik di cafe sekitaran XXI. Ternyata ada hikmahnya dateng telat, kami jadi bisa ketemu aa Vino G Bastian yang saat itu baru masuk XXI untuk nobar talak tiga bareng LCB dengan jalannya yang cepat takut di notice. Masha Allah ganteng banget Masha Allah.

"Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang engkau dustakan?"

Nggak lama setelah aa Vino lari ke studio sambil dikejer-kejer dedek gemesh Lombok, tangan saya langsung ditarik Wita buat keluar XXI soalnya dia ngga suka Vino (mata batin ketutup). Di samping XXI Epicentrum ternyata ada cafe unyu gitu, saya udah jatuh cinta dari pertama kali ke Epicentrum sih. Desainnya unik, instagram dan review-able. Terpampang besar didepan cafenya "CHAN BINGSOO"

Dengan ukuran cafe yang tidak terlalu besar, tidak membuat cafe ini terlihat sumpek. Justru sebaliknya, saya ngerasa cafe ini cozy banget. Ada sekitar 5 set tempat duduk pelanggan yang kursinya beda-beda. Dari angle foto di atas, ada yang kursinya pake sofa panjang, dan ada juga yang seperti kursi taman. Sementara saya duduk dikursi yang biasa seperti cafe lainnya, yang ada sandaran -model persegi dengan 4 kursi- karena apalah aku tanpa bersandar, terlalu rapuh hahaha.

Desain dari Chan Bingsoo sendiri kalo menurut saya vintage gitu, dengan perpaduan Korea kalau dilihat dari namanya dan sakura di sudut depan dapur kecilnya. Plus ada sentuhan factory kalau melihat lampu-lampu yang tergantung diatas dan bentuk mini kitchennya. Di tembok cafe tertempel beberapa bingkai foto dengan quote-qoute keren, dan di sudut depan terdapat cermin seperti jendela yang juga terpasang di dinding cafe. Bagian depan cafe juga diberi pagar putih melengkapi nuansa vintagenya.

Awal-awal pembukaan Lombok Epicentrum Mall, Chan Bingsoo ini selalu terlihat rame dan yang berkunjung anak hitz gitu lengkap dengan gadget untuk foto mereka. Saya sendiri sudah tertarik sejak lama untuk main ke tempat ini, tapi saya agak risih untuk foto-foto suatu tempat yang lagi banyak orangnya. Pas saya cek instagramnya, duh menunya bikin ngiler semua. Nambah satu pertimbangan saya, tampilan seperti itu pasti harganya mahal semua. Bisa bikin bolong kantong nih rupa-rupanya, fikir saya. Setelah bertanya ke temen saya yang ketagihan kesana, "Pas lah Mo, sesuai harga sama rasa. Nggak menguras banget kok, asal kamu nggak kesana tiap hari aja hahaha" katanya sambil ketawa. Duh makin penasaran rasanya saya waktu itu.

Sampe di Chan Bingsoo tebayar sudah rasa penasaran saya, first impression yang saya dapat dari cafe ini baik sekali. Pelayannya ramah dan anak muda banget, kalau kamu butuh fotografer dadakan, masnya menwarkan diri untuk motoin. hahaha masnya tau banget kebiasaan anak jaman sekarang. Saya kasi 5/5 rate untuk pelayanannya. Karena di Akuntansi (ciye bawa-bawa jurusan), restaurant/cafe/sejenisnya itu adalah perusahaan jasa, dimana yang mereka tonjolkan atau fokuskan untuk dipasarkan ke konsumen dan pelanggan adalah jasa. Itu kenapa saya selalu punya nilai lebih sama semua cafe/restaurant yang punya good service. Sebagian orang mungkin datang karena rasa yang benar-benar enak, tapi sebagian besar lainnya akan datang karena pelayanan yang baik.

Untuk makanan, duh bikin ngiler semua. Cukup lama waktu untuk kita bolak balik buku menunya karena tampilannya enak semua, selain itu ya karena nyari harga yang pas hahaha. Menu yang ditawarkan Chan Bingsoo adalah desserts, seperti slogannya yaitu "The Dissert's Paradise". Saya memutuskan untuk memesan Jungle Cup, dan Wita memesan Lilo (saya lupa nama lengkap menunya)

Lilo ini cukup menggiurkan ya pemirsah, yang di cup kecil itu madu untuk dituangkan ke dessertnya. perpaduan puding, mangga, boba, dan es krimnya pas banget kalau menurut saya. Bikin nagih. Disajikan dalam mangkuk ukuran sedang, diletakkan di atas alas kayu, dengan harga sekitar Rp 26.000 menurut saya worth it banget. you won't be dissapointed. 

Inilah penampakan Jungle Cup saya, mirip es pot yang sempat heboh di pasaran. Jungle Cup ini berisi coklat di bagian paling bawah, kemudian ada roti (mungkin itu brownis), ditutupi es krim coklat yang ditaburi remahan oreo di bagian paling atas lalu digarnic dengan puding coklat seperti ulat, lengkap dengan stroberi dan daun. Jungle Cup ini harganya cukup terjangkau, yaitu Rp 18.000/cup. Enak banget, kalau nggak lagi diet, saya bisa jadi pesen dua waktu itu hahaha.

Sambil menunggu dessert dateng, saya dan orang ini milih buat foto-foto dan selfie. Dengan PDnya dia ngajakin foto dan bilang "taro foto saya di blogmu, Mo. Mayan siapa tau terkenal." hahahaha iyain ajalah walaupun fotonya emang banyak di blog ini. Yha abisnya emang cuman dia anaknya yang diajak (keseringan) langsung iya tanpa sekedar wacana. Tapi harus sabar nungguin dia make up dulu :) Setelah selesai makan kita langsung balik nungguin film yang segera diputar.

Buat yang penasaran sama Chan Bingsoo, tempat ini recomended banget! Lokasinya di jalan Sriwijaya, Lombok Epicentrum Mall (sederetan sama XXI di lantai 2).

• 5/5 rate untuk service
• 4/5 rate untuk tempat
• 4/5 rate untuk rasa
• 3/5 rate untuk harga

atau stalker instagramnya di @chan_bingsoo buat kamu yang penasaran.

Wassalamualaikum.