Mundur satu tahun kebelakang dan mengingat apa aja yang udah terjadi di tahun ini rasanya sungguh bersyukur sekali. Alhamdulillah. Tahun 2016 ini bisa dibilang tahun saya “berproses” banget. Terlalu banyak hal diluar dugaan saya yang ternyata saya bisa lewatkan. Yaps, tahun 2016 mengajarkan saya buat : B E R A N I.
Keluar dari zona nyaman, mencoba hal baru demi mencapai resolusi-resolusi yang sudah direncanakan sebelumnya. Jujur saya bukan tipe risk taker, saya selalu mempertimbangkan segala sesuatunya dengan sangat-sangat matang supaya mengurangi risiko yang bakal saya dapet nanti (I am Libra, fyi). Tapi seringnya pertimbangan yang berlebihan bikin saya malah enggan mengambil keputusan dan membiarkan beberapa hal berakhir menggantung.
Tahun 2016 ini beda, saya mencoba menjalani beberapa hal yang saya kira saya nggak akan mampu. Saya coba berani untuk merealisasikan sebagian hal lagi yang memang sudah saya impikan sejak lama.
Berani Memimpin
Saya bisa dibilang maniak (sok) sibuk, tapi saya selalu bertahan dengan zona nyaman; kalau di organisasi menjadi anggota yang aktif, atau kalau di kepanitian mengambil bagian sibuk tapi berisiko kecil. Yaps as I said before, saya bukan risk taker banget.
Tapi ditahun ini, saya awali dengan mengambil keputusan untuk mengiyakan tawaran menjadi Ketua Panitia HUT UKM-U Seni dan Budaya Universitas Mataram. Saya coba jadi pemimpin yang baik buat teman-teman yang lain dalam satu organisasi. Mengatur dan merangkul orang banyak dalam waktu yang bersamaan bukan perkara yang mudah, tapi saya sudah melewati dan pernah mencobanya, dan ternyata saya masih hidup sampe sekarang (hahaha lebay). Ya maksudnya ternyata semua bisa kita lewati asal kita yakin kita mampu.
Berani merubah domain blog
Untuk maju aja saya masih berfikir risikonya apa, mungkin itu juga yang buat blog saya kurang berkembang meski sudah lima bahkan enam tahun berjalan. Akhirnya dengan tekad “kalau takut terus kapan majunya” saya membeli domain dan merubah tampilan blog ini. Alhamdulillah, ternyata setelah ganti domain rejeki ngalir terus. Meski saya memang belum sepenuhnya mandiri secara financial tapi sedikit banyak blog ini membantu . Alhamdulillah bersyukur dan bahagia sekali rasanya ketika kita bisa membeli sesuatu yang kita inginkan dengan jerih payah kita sendiri. Saya tahu kamu pasti pernah merasakannya ;)
Berani merealisasikan mimpi
Penyiar radio itu cita-cita SMP saya, tapi saya pendam sejak dulu karena takut menghadapi senior yang katanya akan training kita berlebihan. Tuh kan, abis denger cerita orang aja saya takut segitunya sampe menunda bahkan (hampir) membantalkan impian.
Tapi Alhamdulillah, entah darimana sumbernya energy positif di tahun ini yang memunculkan dorongan dalam hati saya yang bilang “Coba aja, kalo takut kapan majunya. Semuanya pasti kelewat kok, kamu cuman ngerasain saat itu aja nanti juga ga berasa.” Akhirnya saya dengan tekad yang nekad membuat CV dan melamar di radio besar di Mataram ini. Alhamdulillah kabar baik, dan sekarang sudah empat bulan berjalan saya berceloteh ria di ruang dengar paramuda Mataram dan sekitarnya (yailah malah siaran hahaha)
Setelah siaran beberapa bulan di radio, saya ngerasa impactnya sudah mulai berasa. Bagaimana menanggapi orang, meladeni pembicaraan agar tetap berjalan dengan obrolan ringan adalah dua hal yang saya syukurin banget perubahannya. Keberanian yang baik itu efeknya emang domino banget.
Selain itu, saya juga mulai banyak berpetualang tahun 2016 ini. Saya mengalahkan ketakutan saya untuk pergi ke Gili. Alhamdulillah saya berhasil ke tiga gili tahun ini; Meno, Air, dan terakhir Gili Trawangan dengan hanya pergi berdua hanya berdua. hahahaha takut awalnya tapi setelah berani mencoba malah jadi ketagihan
Berani mengikhlaskan
Ketakutan terbesar saya adalah melepaskan, apalagi dengan orang-orang yang saya sayang. Seringkali pertemanan saya kalau berhenti begitu saja karena komunikasi yang nggak banget. Malu say hay duluan, terlalu cuek, gengsi berlebihan, dan sebagainya tanpa saya sadari menjauhkan saya dengan beberapa orang yang saya sayang. Kalau kata Naya “kamu bahkan nggak akan tau apa yang ada di hati orang, kalau kamu nggak minta kejelasannya, nggak mau cari tahu, dan cuman milih diem aja”.
Saya tahu sahabat saya yang satu itu risk taker banget, berani banget nyoba hal-hal yang menurut saya “gila”. Tapi liat, dia masih hidup sekarang dengan segala risiko yang dia harus dapet tapi dia mampu jalani. Sampe akhirnya dosen perbankan saya menyinggung masalah ini juga saat kuliah “……Intinya kalau high risk, ya high return. Low risk, low return. Sementara waktu terus berjalan dan membunuh kita.” Detik itu saya ngerasa ketampar banget. Sudah berapa waktu yang saya buang sia-sia tanpa memilih, sementara hidup adalah pilihan.
Akhirnya saya bener-bener mencoba untuk menghubungi orang terdekat saya dan menyelesaikan yang sekiranya perlu diselesaikan. Mengikhlaskan ego, mengikhlaskan yang memang bukan hak kita. Dan rasanya…..lega sekali. Mungkin saya berharap dosen itu menampar saya dengan kata-katanya yang mujarab itu dari dulu, biar saya sadarnya nggak telat.
----
Waktu benar-benar terus berjalan, sementara hidup adalah pilihan. Berubah atau tetap, kita yang milih. Alhamdulillah energy positif sangat besar di tahun 2016 ini dan menggiring saya untuk memilih berani. Semoga tahun 2017 besok, Allah selalu mempermudah setiap urusan kita, mempermudah kita berproses, dan membuka jalan untuk mimpi-mimpi kita. Aamiin Yarabb
Wassalamualaikum.
Tahun 2016 pertama kali kita ketemu kan ya? :)))
ReplyDeletePengin juga sih nyoba siaran tapi kayaknya suara saya nggak kompeten dalam siar2an. Paling gak punya kenalan yg kerja di radio, pasti nanti berguna hahaha. Eh btw tempatmu kerja bisa streaming gak sih? Pengin denger km siaran
oh iyaaa harusnya 2016 juga aku tulis first time gathering hihihi
Deletekompeten kok, kalo cowok mah asal nggak cempreng aja pasti cocok jadi penyiar hahaha (kalo cempreng dipertanyakan jakunnya lol)
bisa dong tiap kamis jam 18 wita atau jumat jam 12 wita yach http://cnl951.radiostream321.com/
Wah ternyata Mbak penyiar radio ya? Semangat ya Mbak, satu tahun yang besar sudah dilewati, saatnya mengukir tahun yang baru dengan lebih banyak prestasi ..
ReplyDeleteSelamat mbak, telah mengahadapi ketakutanya! :D
ReplyDeleteI know what you felt in 2016 :").
ReplyDeleteEmang tahun kemarin warbiasya sekali, tapi benang merahnya emang sama , tahun yang penuh perjuangan sekali.
Btw aku suka liat di ig story ema jadi penyiar, rasanya asik banget nampaknya hehe.