Skip to main content

Toeng Pengembala Dunia Maya

Sebut saja namaku Toeng, anak lelaki dari Indonesia bagian Timur. Umurku sekarang 17 tahun, dan aku masih kelas 1 SMA. Mungkin ini tidak lazim untuk kebanyakan orang, namun untukku bisa sekolah saja sudah lebih dari cukup. Banyaknya hambatan, membuatku tidak bisa sekolah dengan lancar, aku masuk SD ketika berumur 8 tahun lebih. Tempat sekolah juga sangat jauh, jangankan mencari yang mereka sebut internet, mencari handphone saja susahnya minta ampun. Sampai akhirnya aku membaca buku di perpustakaan sekolah yang judulunya “internet, perpustakaan dunia” lalu aku berfikir, apa itu internet? Apakah itu adalah sebuah bangunan? Lalu jika itu dalah sebuah bangunan yang disebut perpustakaan, sebesar apakah itu? Tentu lebih bagus dari perpustakaan sekolahku yang reot  ini. Aku bingung, dan tentu saja penasaran tingkat ankut ingin melihat apa yang disebut internet. Setiap hari kusempatkan diri untuk membaca buku di perpustakaan, sampai Pak Pustakawan itu hafal betul kapan waktu aku berkunjung ke perpustakaan. Kian hari aku semakin mengerti, apa yang di sebut internet itu, ternyata itu adalah dunia maya, bukan dunia nyata. Itu merupakan jaringan global, kita bisa mencari apa saja disana.
“wah kapan internet itu akan ada disekolahku?” aku benar-benar mengharapkan hal itu
Kutingkatkan waktu belajarku, jika suatu saat internet belum juga sampai disini, maka aku yang aka mencarinya keluar. Itulah prinsipku sekarang. Jika dalam sehari, waktu belajarku  hanya malam saja, kini ketika aku pulang sekolah, kusempatkan juga untuk mengulang pelajaran yang telah diberikan sekolah tadi.
**
Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan. Setelah 3 tahun aku berkutat dengan buku dan mengembala ilmu dalam sekolah ini, akhirnya hari ini datang juga.
“Toeng, selamat! Tahun ini kamu menjadi lulusan terbaik. Persyaratan beasiswa yang sempat kau ajukan beberapa waktu lalu, sudah dikirimkan juga hasilnya. Kau diterima. Selamat nak, selamat!” Bapak kepala sekolah yang tampan itu, memberikanku selamat dengan logat khas timurnya. Akhirnya kini aku bisa mencari internet itu, internet i’mmm cominggggg!
**
Sudah 2 tahun aku sekolah di universitas negeri ini, tentu saja karena beasiswa itu. Sekarang setiap hari aku bisa menelusuri perpustakaan dunia itu. Awalnya aku kagum, sempat aku mati gaya didepan teman-temanku, karena tak tahu bagaimana cara menjalankan internet itu. Tetapi tidak dengan sekarang, aku merasa sudah begitu lancar menggunakannya, bahkan setiap minggu aku menjadi tutor atau guru les untuk anak-anak SMP tentang komunikasi dan teknologi. Universitas ini merupakan salah satu universitas favorit di daerah ini, jadi bisa kau bayangkan, bagaimana pergaulan dan penampilan mahasiswanya, mereka rata-rata ke kampus menggunakan barang bermerk dari ujung kaki hingga kepala. Begitu juga dengan alat komunikasi yang mereka gunakan, rata-rata semua menggunakan BlackBerry. Hal ini tentu membuatku juga ingin memiliki barang tersebut. Penghasilanku menjadi tutor atau guru les tiap minggu, kini kusisihkan sebagian untuk membeli gadget tersebut. Dan setelah 4 bulan, kini aku menjadi Blackberry-addict, penggemar akut blackberry, hampir 1/3 hariku ku gunakan untuk berhubungan dengan smart phone  tersebut. Kini aku gila internet, pengunjung tingkat akut perpustakaan dunia itu. Kini aku bukanlah Toeng yang hanya membaca tentang dunia maya itu diperpustakaan reot SMAnya, kini bahkan aku bisa berkunjung langsung dari tempat tidurku. Setiap malam, selesai belajar, aku pasti membuka twitter, untuk mengupdate keseharianku. Dan akibat hal ini, aku menjadi lumayan tenar dikampusku. Mereka menjulukiku “om Toengter” yang artinya “Om Toeng anak Twitter” . Entah mengapa, aku begitu eksis sekarang, sampai mereka menyebutku seperti itu. Tapi tak apalah, ini awal menuju kesuksesan.

1 tahun menuju sarjana. Aktivitasku bersama pasangan ku kini (internet) semakin sering. Aku kini menjalankan sebuah bisnis online, dan aku juga sering menulis di website pribadiku. Jika kau bertanya pada setiap orang dikampusku “apakah kau mengenal Toeng? Tentu saja mereka akan menjawab “oh om Toeng, kenal lah. Siapa sih yang nggak kenal Om Toengsxis” kini mereka ubah namaku menjadi Om Toeng Eksis, karena kini sarangku bukan hanya di Twitter, tapi sudah meluas sampai ke website. Kini sebagian hidupku ada di internet, bisnisku sudah mulai meningkat, sampai akhirnya aku mempunyai sebuah ide, untuk tanah kelahiranku. Ku ambil BlackBerry ku, langsung saja aku menulis di twitter tentang desaku. Aku juga menyempatkan diri untuk pulang, menengok keluargaku, sekalian untuk mengambil gambar pemandangan desaku yang masih asri dan masih memiliki aroma khas daerah pegunungan itu. Ku posting beberapa photo itu di blog, aku update di twitter dan aku jadikan sebagai gambar dalam BlackBerry Mesangger ku. Sampai beberapa rekan bisnisku, akhirnya tertarik pada desaku. Dan hal ini kujadikan sebagai kesempatan untuk membuka bisnis baru, dan tentu saja membuat desaku bangkit dan terkenal. Kubuka jasa travel liburan atau kunjungan apa saja khusus untuk daerahku. Kusebarkan melalui dunia maya. Kini sebagian hidupku ada di dunia eksis itu. Karena permintaan kunjungan ke desaku semakin banyak, maka semakin seringlah aku pulang kampung. Rupiah demi rupiah ku kumpulkan, 3 bulan menjelang sarjana, kini aku sedang menyelesaikan tugas akhirku, uang hasilku bekerja kukirim ke desa. Kupercayakan uang itu pada adikku yang kurasa lumayan pintar, uang itu aku kirim untuk digunakan membuat sebuah organisasi untuk dijadikan wadah mengajarkan anak-anak didesaku. Melalui adikku, aku juga membuka sebuah warnet, untuk digunakan secara gratis didesaku. Aku berharap dengan seperti itu, bukan hanya aku yang memiliki gelar “eksis” tu, tapi warga desaku juga kelak akan mendapatkan gelar yang lebih dari pada itu. Eksis bagiku bukanlah sebuah hal negatif, eksis yang kumaksudku disini bukanlah eksis karena aku selalu menulis status tidak dijelas di facebook ku tiap menit. Tapi eksis disini adalah bagaimana aku yang mengendalikan internet itu, bukan internet yang mengendalikanku. Sebuah prinsip sederhana yang kini bisa membuatku sampai sperti ini.

**
3 bulan kemudian aku resmi menjadi Toeng dengan gelar sarjana informasi dan telekomunikasi, dengan bonus gelar “eksis”. Kini aku berkerja dalam perpustakaan dunia. Menjalankan bisnis online ku dan travel ke desaku. 1 bulan sekali aku pulang kedesaku bersamaan dengan travel ataupun pribadi untuk mengajar di organisasi yang telah aku buat dan untuk meninjau warnet itu. Aku berharap mereka semua bisa menjadi pengendali internet bukan dikendalikan internet. Hasil yang kuraih saat ini, tidak lepas dari dukungan AXISoperator GSM dan 3G dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, yang menyediakan Internet murah dan cepat. Tidak mungkin rasanya bisa sukses bila koneksi yangku punya lambat, oleh karena itu aku menggunakan AXIS, karena AXIS memiliki koneksi yang cepat dan biaya hemat.Aku Eksis melalui AXIS dengan caraku, dan kau juga akan eksis dengan caramu.
 

Comments

  1. kenapa namanya harus Toeng yah haha :p

    btw buat lomba nih. moga menang ya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha biar kece aja ka vin:D
      iya Amin:) makasi ka vinah :3

      Delete
  2. Nice story, slamat mengikuti lomba dan smoga menang ;)
    Klo berminat tukaran backlink cekidot di mari Tukaran Backlink Gratis Dengan Cyber4rt Blog

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. yuk mari! cucok cyiiinn :D jangan lupa pakai exis ya whoho :p

      Delete
  4. sukses ya lombanya...
    *TOS* gw juga ikutan.. ^.^

    ReplyDelete
  5. Bermula dari perpustakaan sampai jadi sarjana. mantep

    Semoga menang ya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. itulah hidup Toeng sang pengembala dunia maya :p
      amin! makasi doanya bang:)

      Delete
  6. hehe makasi:) amin ya! waalaikum salam:)
    sukses juga bang!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tumblr Lights, Ngehits pun Nyaman

Assalamualaikum, Tidurmu paling enak kalau lampu kamar mati atau hidup nih? Kalo saya sih paling suka remang-remang hehehe anaknya nggak bisa tidur kalau keadaan terang, tapi takut gelap. Kan bingung. Selama ini selalu pakai lampu tidur kecil, tapi ya gitu; nggak bertahan lama. Browsing-browsing di pinterest eh ternyata lampu ala tumblr gitu lucu ya? Heheheh Lampu ala tumblr, atau ngetrennya tumblr lamp itu sebenarnya lampu led kecil kelap kelip yang sering banget ditemuin di pohon natal, di plang-plang nama tempat, atau bahkan kalau di Mataram (tempat tinggal saya –red) itu ada di setiap pohon yang ada di jalan utama Kota. Uniknya, sesuai selera si empunya kamar lampu ini bisa disulap jadi dekor yang lucu. Kalau kyk gini fungsinya jadi double; penerang waktu tidur & dekorasi kamar. Seru kan? pinterest Tumblr lamp ini banyak banget dijual dimana-mana, ada di supermarket bahkan di toko online. Kisarannya mulai dari 30ribu keatas, sesuai dengan panjang lampu d

BALI: Milu By Nook

Assalamualaikum, Been year in Bali, jadi ga afdol kalo belum post sesuatu tentang Bali yah. Ga jauh-jauh dari destinasi wisata, kali ini mau share salah satu cafe yang menurut aku bisa jadi tujuan kamu kalo datang ke Bali. Namanya Milu by Nook. Lokasinya ada di Jl Pantai Berawa No 90 XO Canggu, Kuta Utara. Kalo dari jalan Gatsu Barat Denpasar, sekitar 18 menit. Dari luar keliatannya sih tempatnya kecil, kyk cafe biasa. Nah pas masuk, hawa nyamannya tuh langsung berasa kyk lagi di rumah. Banyak pilihan tempat duduk, ada yang indoor dan outdoor. Asiknya lagi, view outdoor langsung ke arah sawah gitu. Ini sih yang keren banget! Cafe ini buka dari pagi jam 8 sd jam 11 malem, jadi mereka punya varian menu dari sarapan, brunch, lunch sampai dinner. Buat kamu yang vegetarian, di sini ada opsi menu vegetarian juga lho! Waktu kita pesan makanan, nanti pelayannnya akan memastikan pesanan kamu dan bertanya apa kamu ada alergi makanan atau engga. Aku pesan men

Matematika romantis

R : adek E : iya, sbb ya baru pulang pembinaan ekonomi. ono opo? R : pingin bagi-bagi cerita nih. ema capek? kalo capek tidur aja :) E : cerita apa? ga ngantuk kok haha R : gini, tau ruang metrik? kya dunia, kya bendanya antara mamamu sama kamu, bedanya kamu yang sekarang sama kamu yang 10 tahun kemudian. ngerti kan? haha E : matriks? pelajaran math itu? ato metrik biologi? ah bahasamu susah dicerna. saya ngerti apa maksudnya. tapi apa maksudmu ngomong gitu? R : nah pinter. kalo ruang topologi tau? kaya kehidupan akhirat. tau kan kalo di surga itu kita semua sama, ga ada yang tua ato muda, semua sama, semuanya cantik, semuanya ganteng . iya kan? haha ibaratnya gini, donat sama cangkir itu kalo di dunia itu beda kan? tapi diruang topologi itu, donat sama cangkir sama. ngerti kan? E : wis aku ngerti. intinya skg kamu lg dilema. dilema karna perbedaan, trs kamu mau ngasi tau dia kalo apapun perbedaan didunia ini, toh diakhirat bakal jadi sama semua.jadi ngapain terputus cuman grgr perb