Assalamualaikum,
Melanjutkan dari cerita sebelumnya tentang wishlist saya yang ingin ke Gili akhirnya terkabul, memang benar ya mendapatkan hadiah itu rasanya membahagiakan, termasuk membahagiakan diri sendiri dengan cara ini. Pergi dengan mendadak dan perencanaan yang tidak matang sebenarnya membuat saya ragu untuk meng'iya'kan ajakan teman-teman untuk ikut trip ke Gili Kondo ini. Tapi, kalau difikir-fikir kapan lagi saya akan menghadiahkan diri saya sesuatu yang benar-benar saya inginkan? sesuatu yang memang tidak datang setiap hari kesempatannya?
Melanjutkan dari cerita sebelumnya tentang wishlist saya yang ingin ke Gili akhirnya terkabul, memang benar ya mendapatkan hadiah itu rasanya membahagiakan, termasuk membahagiakan diri sendiri dengan cara ini. Pergi dengan mendadak dan perencanaan yang tidak matang sebenarnya membuat saya ragu untuk meng'iya'kan ajakan teman-teman untuk ikut trip ke Gili Kondo ini. Tapi, kalau difikir-fikir kapan lagi saya akan menghadiahkan diri saya sesuatu yang benar-benar saya inginkan? sesuatu yang memang tidak datang setiap hari kesempatannya?
Sesampai di Gili Kondo, saya bersama dua sahabat saya ini; Wita dan Ratna langsung berjalan ke arah selatan menyusuri pantai dengan modal tripod dan kamera di tangan (walaupun keduanya punya Wita hahaha). Kami berpisah dari teman-teman lain yang masih bersantai di berugak (gazebo) yang ada di dekat papan selamat datang. Setiap spot yang terlihat menarik, kami langsung menyiapkan tripod dan timer pada kamera dan berlari agar dapat pose yang pas :D
Semakin berjalan ke selatan, spot makin bagus. Saat itu Gili hanya dihuni kami, kebetulan saat kami datang, pengunjung lainnya baru saja bergegas menaiki kapal untuk kembali ke pelabuhan. Tapi kita harus berhati-hati apalagi yang tidak mau menggunakan alas kaki seperti saya, ada banyak kerang yang akan menyapa kakimu atau tanaman-tanaman tajam yang bisa melukainya. Be safe!
Semakin lama rasanya yang kami temukan hanya rimbunan pohon yang tajam duri di batangnya (saya lupa bentuk, dan nama pohonnya, hanya ingat ada durinya), saya mengajak Ratna dan Wita untuk kembali ke Berugak menemui yang lain. Tapi, kehendak berkata lain hahaha dan tara.....
Ema, Wita, dan Ratna menemukan hamparan bunga yang luas sekali dengan background Gunung Rinjani. Lantas nikmat Tuhan mana lagi yang harus kami dustakan? setelah nemu hamparan itu kami rasanya seneng banget banget banget, dan langsung ambil pose lalu teriak manggil-manggil temen yang lain supaya cepat kesini. Ohya, hamparan tanaman ini tidak kami injak ya dan memang tidak perlu diinjak. Setiap beberapa tanaman ada jarak yang diberikan untuk space berjalan. Lalu timbul pertanyaan, siapakah yang menanam tanaman ini?:D
Pulaunya benar-benar sepi dan indah sekali, semua penat dan beban hidup rasanya hilang hari itu. Apalagi dengar tawa teman-teman hari itu, benar-benar semua ketakutan mulai dari perjalan Mataram - Pelabuhan yang ngebut jadi satu jam, Ombak besar dan hujan waktu nyebrangi laut, dan ketakutan lain semua jadi hilang setelah kita melihat dan menikmati Gili Kondo hari itu.
Sebelum pulang, kita foto rame-rame dulu dengan personil lengkap pakai timer karena memang nggak ada orang selain kita di Pulau itu. Ada Bapak dan si anak juga sih, tapi beliau dan adek kecil lagi menghangatkan diri di tungku rumah gubuk yang sepertinya memang dibuat pengelola untuk mereka beristirahat. Jadi kami tidak enak menganggu. Setelah foto, kami siap-siap kembali ke kapal dan kembali ke Mataram. Tapi, di perjalanan balikpun kami sempat mampir ke hutan kecil yang isinya pohon besar yang hits ala-ala anak instagram, setelah foto sebentar kami langsung kembali ke Mataram.
Sepanjang perjalanan pulang, di dalam mobil yang hanya ada saya, Wita, Ratna, dan Arbi kami membicarakan banyak hal. Saya ingat betul kalau kami sempat membicarakan tentang hadiah. Cerita sedikit, saya dan Ratna (pink) sudah berteman semenjak SMP. Kami 3 tahun menjadi teman kelas dan teman satu genk ala anak SMP tahun 2008 hahaha sementara Wita (kiri) adalah teman kelas saya di kelas XI-XII SMA. Lalu Ratna dan Wita bertemu dan menjadi sahabat setelah masuk organisasi yang sama di SMA. dunia sempit yha.
Saya dan Wita adalah dua tipe orang yang sama jika mengenai hadiah atau kado, sama-sama bingung ingin memberi apa. Di ulang tahun saya tahun lalu, saking bingungnya Wita mengajak saya ke Mall dan bilang "kamu mau kado apa? ayo pilih. Saya bingung mau kasi kamu apa, kamu pilih sendiri deh." Memang bukan teman yang romantis kamu, Ta.
Lalu saya baru ingat sebentar lagi dia ulang tahun, lah saya masa mau bilang hal yang sama ke dia? sementara saya dan dia sekarang LDR Lombok-Jogja. Lantas ketemu dimana? Tapi sibuk dan jarak perlu disingkirkan jauh-jauh untuk sahabat, sekarang apa-apa gampang. Online mungkin bisa jadi solusi, apalagi selera saya dan dia itu sama, terbukti dari dresscode kita hari itu yang benar-benar kembar hahaha. Kami juga sering window shoping di online shop. Saya ingat betul salah satu situs belanja fashion online yang sering dia buka itu namanya Zalora, kata dia itu favoritnya terutama karena pelayanannya yang benar-benar maksimal.
Saat sudah tau tempat berbelanja yang pas, saya bingung ingin barang apa untuk hadiahnya? apalagi setelah saya cek websitenya, banyak sekali produk unyu yang bikin pingin kubeli semua rasanya huhuhuhu. Setelah mengingat-ingat kesukaannya, saya ingat dia itu sukanya aksesoris yang melekat di tangan. Aksesoris gelang mungkin bisa jadi referensi, pilihannya banyak dan bisa dipakai setiap saat pasti akan buat sahabat kita selalu merasa disayangi dan ingat kita terus. Kalau mau, kamu juga bisa cek disini supaya percaya kalau gelang di Zalora itu memang lucu-lucu dan minta dibawa pulang banget.
Hadiah itu tidak perlu yang bentuknya besar, barang kecilpun pasti bisa membawa kebahagiaan asal sesuai, diberikan dengan tulus, dan niat ikhlas.
--------------------------------------------------------------
Ini benar-benar kado kecil yang sangat indah untuk menghadiahi diri sendiri yang sudah cukup penat dengan tugas-tugas kampus, dan kerjaan-kerjaan lain diluar kampus. Perjalanan dan kebahagian teman bisa jadi hadiah juga untuk diri sendiri, jadi memberi itu kebahagiannya selalu double!
Wassalamualaikum.
Aduh. Pasir putihnya itu... minta diguling-gulingin banget.
ReplyDeleteSeru banget ya! Berharap bisa kesana juga dalam waktu dekat.
ReplyDelete