Assalamualaikum,
Setelah puas main-main di atas Bukit Seger seperti cerita di post sebelumnya, saya dan teman-teman kemudian turun dan berteduh di warung kecil tempat kami parkir. Cuaca saat itu benar-benar panas, padahal kami datang di bulan Januari dan keadaan sedang mendung. Buat kamu yang benar-benar mengingikan summer, lebih baik datang di bulan Agustus-Oktober, tapi susah untuk mendapatkan bukit dengan warna hijau, karena bukit akan cenderung gersang dan berwarna coklat tanah. Sebaliknya, untuk kamu yang mencari bukit hijaunya, Januari-Mei bisa jadi bulan yang tepat. Tapi sekali lagi, cuaca benar-benar susah diperkirakan. Saran diatas berdasarkan pengalaman pribadi.
Jika kamu mau mengunjungi Seger Beach, satu lagi hal yang harus diperhatikan yaitu membawa air minum, dan roti atau bekal dari rumah. Karena di tempat ini, warung hanya ada satu dan tidak bisa dipastikan akan buka setiap hari. Pengalaman kami saat itu yang sangat kehausan akibat dari sok sok seterong dan hanya membawa 2 botol besar air mineral untuk diminum berduabelas orang. Untung aja, warung kecil satu-satunya itu, sedang buka saat kami ke sana.
Ini adalah view paling menonjol yang pertama kali bisa kita lihat saat berada di bawah Bukit Seger Beach, yaitu patung Mandalika. Patung Mandalika ini menceritakan tentang kisah Putri Mandalika yang begitu cantik dan banyak sekali pria yang ingin menikahinya, mengetahui hal itu membuat Putri Mandalika menjadi gusar. Ia takut jika memilih salah satu diantaranya akan membuat peperangan dan perpecahan sehingga pada akhirnya ia menerima semua pinangan dan setelah itu menceburkan dirinya ke laut. Kisah Putri Mandalika ini berkaitan dengan tradisi "Bau Nyale" yang diadakan tiap tahunnya di Seger Beach ini. Festival "Bau Nyale" saat ini sudah begitu terkenal, sering mengundang artis papan atas, dan juga diliput banyak media. Nyale dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika yang kembali disaat tertentu menurut perhitungan Bulan Sasak, dan hanya muncul di pagi hari sebelum matahari terbit. Festival ini diselenggarakan sekitar Bulan Februari atau Maret.
air lautnya sangat tenang |
salah satu yang menginginkan Putri Mandalika :D |
Dari semua personil diperjalanan kami kali ini, cuma saya dan 4 orang tangguh lainnya yang mau menghampiri Patung Mandalika ini. Sementara teman yang lain lebih memilih berteduh di warung atau berfoto di jembatan kayu disebelah kanan patung ini. Maklum, untuk bisa berfoto di bawah patung ini, saya sendiri harus rela menyebrangi laut laut tanpa sandal karena takut lincin, dan merelakan celana saya basah sampe sebatas paha. Tapi, segimanapun perjuangannya kalo menurut saya mumpung kita lagi disini jadi harus berani lah cobain semuanya, daripada kepikiran terus sampe rumah kan :D ntar nyesel ngga dapet moment di tempat ini.
Ini dia jembatan yang saya maksud, jembatan ini menghubungkan Seger Beach dengan Pantai disebelah utaranya (kurang tau namanya). Jadi akses masuk Seger Beach nggak cuma dari tempat yang ada penjaganya seperti di post sebelumnya, tapi bisa juga dari pantai di utara Seger Beach ini. Waktu kami foto-foto di sini, banyak bule yang lewat bawa papan surfing. Seger Beach juga bagus untuk surfing, ombaknya bagus. Tapi sayang, saya sama temen-temen ngga main ke area pantai yang di sebelah selatan bukit karena masih ada tempat lain yang harus kami kunjungi. (ceritanya di next post ya!)
view bukit dari warung |
Selama perjalanan ke pantai di daerah selatan Lombok ini, kamu bakal sering banget ketemu banyak kerbau jalan beriringan. Kalau kata temen saya sih "ini tuh investasinya orang sini" sambil nunjuk si kerbau.
Puas berfoto dengan mandalika dan jembatan kayu, saya dan teman-teman langsung ke mushalla untuk shalat Dzuhur. Saat mau wudhu, inilah pemandangan yang saya dapat; view bukit dengan tulisan "Seger Beach". Mushallanya bagus, kecil tapi rapi. Saran saya untuk yang wanita lebih baik kamu bawa mukena dari rumah aja, walaupun disediakan di sana tapi supaya nggak lama nunggu antrian.
Selesai sholat, perjalanan kami lanjutkan ke Pantai Ann. Cerita Perjalanannya akan saya tulis di post selanjutnya. See you!
Wassalamualaikum.
wah sayang juga ya kalau belum ada sarana untuk makan dan minum, padahal itu penting untuk yang suka jalan-jalan
ReplyDeletesebenarnya tidak perlu khawatir untuk hal itu mba, di sepanjang jalan dari pantai Kuta sampai menuju seger, banyak sekali cafe dan cottage yang memiliki restaurant dan kedai kopi. Hanya saja, setelah memasuki portal pantai seger baru benar-benar tidak ada cottage atau restaurant, jadi sebaiknya makan dulu di jalan sebelum masuk portal Pantai Segernya;) hehehe
Delete