Skip to main content

Merese Hill Saat Gersang, Destinasi Wajib Pariwisata Lombok

Assalamualaikum,

Setelah memanjakan mata dengan warna alam yang hijau dan biru. Sekarang saya akan memperlihatkan perpaduan warna yang cantik dari Lombok. Masih tentang pantai, kali ini perpaduan warna coklat dari Bukit Merese dan warna hijau-biru dari Pantai Ann membuat saya berkali-kali berujar kagum pada ciptaanNya. 

Berbeda dengan postingan sebelumnya, di postingan kali ini gambar-gambar diambil pada sisi Merese yang berbeda yaitu di bagian utara. Perjalanan menuju start pendakian tidak menggunakan perahu, dan keadaan bukit berada dalam suasana yang berbeda.
sebelumnya : Merese Hill, Destinasi Wajib Pariwisata Lombok

Sebenarnya ini adalah kali keempat saya menginjakan kaki di bukit yang hits ini. Kedatangan pertama saya ialah bersama teman-teman kelas di kampus dan saat itu bukitnya berwarna hijau. Kedatangan kedua, ketiga, dan keempat menjalankan tugas untuk mengantarkan teman dan tamu. Di kedatangan yang kedua dan keempat saya mendapatkan bukit yang berwarna coklat karena saya datang di sekitar bulan Agustus - Oktober.  Beberapa email masuk menanyakan wisata favorite di Lombok yang mudah diakses dan tidak jauh dari bandara/pusat kota. Jawaban pertama saya selalu Merese. Karena Merese Hill nggak pernah mengecewakan (berdasarkan testimoni semua teman dan tamu yang saya antar). Never.


Memulai pendakian dari jalur trekking di bagian utara, saya dan Nini berjalan santai karena seperti yang selalu saya bilang: mendaki bukit ini tidak membutuhkan effort yang besar tapi harus hati-hati karena banyak bebatuan. Ada yang berbeda dengan jalur pendakian bagian utara kali ini, saya melihat ada banyak bapak-bapak nongkrong berjualan di jalan startnya. Es kelapa, kain lombok, dan produk khas pantai lainnya berjajar dijajakan para warga.



Sesampai diatas, point of view yang pertama kali kami lihat adalah pohon tanpa daun yang berdiri tegak seorang diri. Kalau kamu pernah nonton video klip Isyana - Mimpi, pohon itulah yang saya maksud. Saya kira  pohon itu ada di bagian selatan (post saya sebelumnya), tapi saat itu saya cari tak ada ternyata tempatnya ada di bagian utara.



Seperti biasa, Merese keadannya nggak ramai. Jadi kami bisa berfoto dan mengabadikan momen sepuasnya. Entah kenapa setiap saya mengunjungi Merese, pasti keadaanya tidak ramai. Paling-paling hanya ada 3-4 rombongan yang berisikan 2 sampai 5 orang. Beda cerita kalau mengunjungi Merese Hill lewat hastag instagram, pasti banyak banget pengunjungnya. Meski nggak ramai, tapi sempet sebel juga karena di bawah pohon ikon Merese itu, ada orang yang piknik. Jadi kita nggak bisa foto maksimal dibawah pohon itu. Nggak diizinin jadi mainstream kali ya.


Berpindah ke spot yang lebih tinggi, angin mulai menerpa semakin kencang. Berulang kali saya harus memegangi jilbab saya erat-erat agar tidak terbang, pun dengan gadget kita yang juga mau ikut-ikutan terbang saking kerasnya angin yang menerpa.

Perjalanan di Merese kali ini, kami membekali diri hanya dengan satu botol air mineral tanggung untuk diminum berdua. Sampai kami kembali ke bawah, air tersebut masih tersisa 1/5 botol. Selain air mineral, kami nggak membawa makanan apapun. Tidak disarankan piknik di Merese, anginnya sangat kencang bisa-bisa seluruh makanan dan peralatan piknik kamu terbang dan terkontaminasi debu #halah.



"Lanjut aja terus ke atas, nanti kamu nyesel. Disini tiap kita pindah spot viewnya beda" saran saya pada Nini yang nggak berhenti-henti menekan tombol kamera.

Berada di bukit paling tinggi di Merese punya sensasi tersendiri. Genggaman pada gadget saat memotret harus 2kali lebih kuat. Suara kibaran jilbab juga dua kali lebih besar. Mungkin efek ada diketinggian yang paling tinggi diantara jajaran bukit lainnya. Tapi worth it banget sama pemandangan yang bisa kita lihat. Masha Allah

Jadi, kamu lebih suka yang mana? Merese saat berwarna hijau atau coklat? Kalau saya sih dua-duanya favorite!

Wassalamualaikum.

Comments

  1. Cantik banget yaaa tempatnya, namanya pun unik hahaha, kayak bukan Indonesia gitu. Asik banget dah bisa empat kali kesana, semoga lain waktu bisa mampir ke Merese Hill :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini bukit paling hits kyknya. Namanya itu kebanyakan salah dieja kalo sama org yang baru denger, Meg. Orang Lombok pun sampe skg mungkin banyak yg salah eja :D

      Ayo kapan2 main nanti meet up ya kalo ke Lombok :)

      Delete
  2. Wah indahnya merese hill, itu yang ada satu pohon epic banget keren

    ReplyDelete
  3. Pemandangannya bagus bangeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet! Jadi pengen ke Lombok deh :')))

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya pemandangannya bikin betah ya :D kamu jangan mau ke Lombok, ntar nggak mau pulang :p

      Delete
  4. Satu lagi keindahan lombok nih, pemandangannya dari atas keren banget. Merese hill, I'm coming soon!

    ReplyDelete
    Replies
    1. recomended banget bikin terkagum-kagum pas udah di atasnya :")
      ayo ke Lombok, jangan lupa say hay kalo udh di Lombok yahhh

      Delete
  5. Mau ih diajakin kemari, ya ya yaaah :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. boleeeeeeeeeehhhhhhhhhhhhhhh :3
      ayo honeymoon ke Lombok sama Mas Hanfi, Mbak Ghe :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tumblr Lights, Ngehits pun Nyaman

Assalamualaikum, Tidurmu paling enak kalau lampu kamar mati atau hidup nih? Kalo saya sih paling suka remang-remang hehehe anaknya nggak bisa tidur kalau keadaan terang, tapi takut gelap. Kan bingung. Selama ini selalu pakai lampu tidur kecil, tapi ya gitu; nggak bertahan lama. Browsing-browsing di pinterest eh ternyata lampu ala tumblr gitu lucu ya? Heheheh Lampu ala tumblr, atau ngetrennya tumblr lamp itu sebenarnya lampu led kecil kelap kelip yang sering banget ditemuin di pohon natal, di plang-plang nama tempat, atau bahkan kalau di Mataram (tempat tinggal saya –red) itu ada di setiap pohon yang ada di jalan utama Kota. Uniknya, sesuai selera si empunya kamar lampu ini bisa disulap jadi dekor yang lucu. Kalau kyk gini fungsinya jadi double; penerang waktu tidur & dekorasi kamar. Seru kan? pinterest Tumblr lamp ini banyak banget dijual dimana-mana, ada di supermarket bahkan di toko online. Kisarannya mulai dari 30ribu keatas, sesuai dengan panjang lampu d

BALI: Milu By Nook

Assalamualaikum, Been year in Bali, jadi ga afdol kalo belum post sesuatu tentang Bali yah. Ga jauh-jauh dari destinasi wisata, kali ini mau share salah satu cafe yang menurut aku bisa jadi tujuan kamu kalo datang ke Bali. Namanya Milu by Nook. Lokasinya ada di Jl Pantai Berawa No 90 XO Canggu, Kuta Utara. Kalo dari jalan Gatsu Barat Denpasar, sekitar 18 menit. Dari luar keliatannya sih tempatnya kecil, kyk cafe biasa. Nah pas masuk, hawa nyamannya tuh langsung berasa kyk lagi di rumah. Banyak pilihan tempat duduk, ada yang indoor dan outdoor. Asiknya lagi, view outdoor langsung ke arah sawah gitu. Ini sih yang keren banget! Cafe ini buka dari pagi jam 8 sd jam 11 malem, jadi mereka punya varian menu dari sarapan, brunch, lunch sampai dinner. Buat kamu yang vegetarian, di sini ada opsi menu vegetarian juga lho! Waktu kita pesan makanan, nanti pelayannnya akan memastikan pesanan kamu dan bertanya apa kamu ada alergi makanan atau engga. Aku pesan men

Keunikan Kota Tua dan Pantai Ampenan, Destinasi Halal dekat Pusat Kota

Melaju ke arah barat di Jl. Majapahit menuju Ampenan, melewati pasar ACC, dan berbeloklah ke kanan. Anda kemudian akan sampai pada sebuah kawasan wisata yang unik di Mataram, yakni Kota Tua Ampenan. Nggak hanya menyajikan bangunan-bangunan dengan arsitektur kuno yang khas, lebih dalam dari itu ada hal-hal unik yang perlu kalian tau mengapa Kota Tua Ampenan harus ada di list pertama kalian untuk staycation atau tempat berlibur untuk yang berasal dari luar kota Mataram dan ingin menikmati tempat-tempat di sekitar Kota Mataram. Lombok sebenernya terkenal dengan berbagai macam destinasi alamnya, tapi nggak ada salahnya untuk mencoba suasana baru dan menikmati suasana dalam kota, kan? Berkunjung ke Kota Tua Ampenan apalagi di saat weekend, menurut saya adalah pilihan yang tepat. Apalagi saya memilih untuk tidak masuk melalui gerbang utama Kota Tua, alias memilih jalan masuk melalui Kampung Melayu; sebuah kampung unik kalau menurut saya karena dihuni oleh berbagai macam etnis ras yakni