Keunikan Kota Tua dan Pantai Ampenan, Destinasi Halal dekat Pusat Kota

Melaju ke arah barat di Jl. Majapahit menuju Ampenan, melewati pasar ACC, dan berbeloklah ke kanan. Anda kemudian akan sampai pada sebuah kawasan wisata yang unik di Mataram, yakni Kota Tua Ampenan. Nggak hanya menyajikan bangunan-bangunan dengan arsitektur kuno yang khas, lebih dalam dari itu ada hal-hal unik yang perlu kalian tau mengapa Kota Tua Ampenan harus ada di list pertama kalian untuk staycation atau tempat berlibur untuk yang berasal dari luar kota Mataram dan ingin menikmati tempat-tempat di sekitar Kota Mataram.

Lombok sebenernya terkenal dengan berbagai macam destinasi alamnya, tapi nggak ada salahnya untuk mencoba suasana baru dan menikmati suasana dalam kota, kan? Berkunjung ke Kota Tua Ampenan apalagi di saat weekend, menurut saya adalah pilihan yang tepat. Apalagi saya memilih untuk tidak masuk melalui gerbang utama Kota Tua, alias memilih jalan masuk melalui Kampung Melayu; sebuah kampung unik kalau menurut saya karena dihuni oleh berbagai macam etnis ras yakni Arab, Cina, dan  Suku Sasak tentunya.

permukiman Kampung Melayu

“Ngomongnya ya gitu, kaya' percampuran Bahasa Sasak sama Arab gitu.” Kata seorang teman yang tinggal di Kampung Melayu saat saya tanya kebanyakan penduduknya menggunakan bahasa apa. Unik memang, saya sampai kepo seperti apa bentuk pemukimannya dan akhirnya menjelajahinya di hari Minggu lalu.

Kampung Melayu, dan Kampung Arab adalah dua buah pemukiman warga yang ikonik di Ampenan. Bukan karena isinya orang melayu saja, atau arab saja. Bukan. Tapi keberagaman etnis, makanan, budaya, dan kebiasaan yang berada di tempat yang sama sehingga menghasilkan budaya dan kebiasaan baru lah yang menjadikan dua pemukiman ini ikonik. Bahasa yang mereka gunakan adalah percampuran Indonesia, Sasak dan Arab, atau Cina. Makanan di Ampenan juga banyak banget, dan enak-enak mulai dari makanan di rumah makan hongkong sampai camilan di kedai roti canai bisa kita nikmati di sepanjang jalan kawasan Kota Tua Ampenan

jalan utama Kota Tua
Setelah mengetahui keunikan masyarakatnya, tentu saja bangunan menjadi niatan utama selanjutnya untuk kunjungan ke Kota Tua. Meski kuno dan sempat dijuluki “Kota Mati” tapi nyatanya sekarang Kota Tua sungguh epic untuk sekedar foto-foto atau bahkan dipelajari sejarahnya. Setiap bangunan dipertahankan bentuk asli arsitekturnya namun sebagian bangunan dicat kembali dengan warna warni sehingga terlihat lebih “hidup” dan cantik. Sebagian bangunan lain ada juga yang memilih tetap mempertahankan bangunan dan cat kuno, jadi nggak perlu khawatir untuk yang niatnya foto-foto dengan tema vintage atau retro.

rumah kuno yang cantik


Di kawasan kota tua ada banyak masjid, mulai dari yang kecil hingga yang bangunannya megah dan besar. Maklum, pulau seribu masjid. Nggak jauh dari masjid-masjid permukiman warga kawasan kota tua, ada sebuah Vihara yang berdiri kokoh di jalan utama Kota Tua. Tapi semua aman-aman saja saling menghormati. Kalau imlek tiba, kamu akan menemukan banyak lampion bergantungan di kawasan kota tua, pun hiasan yang sesuai jika ada acara hari besar umat Muslim

Puas dengan menjelajah kota tua, kita bisa langsung menuju Pantai Ampenan yang terhubung langsung di jalan utama Kota Tua. Buang jauh-jauh fikiran “pantai yang dekat kota itu pasti kotor”, karena Pantai Ampenan yang sekarang sudah bersih dan tertata rapi.

Pantai Ampenan selalu menjadi tempat favorit saya untuk menyaksikan sunset ditengah kesibukan saya, alasannya karena ya tempatnya aman, dekat dari rumah, viewnya yang cantik, dan ramah di kantong.


Saat baru sampai dan memakirkan kendaraan, kita akan di hadapkan dengan sebuah lapangan atau area lapang lebih tepatnya. Di situ anak-anak disuguhkan permainan mulai dari yang gratis sampai berbayar. Ini pas banget untuk liburan keluarga, karena selain refreshing kita juga bisa membantu anak untuk bersosialisasi dan mengembangkan motoriknya. Ada juga panggung di area tersebut, tempat mengadakan pertujukan di acara-acara tertentu.


Hal unik lainnya dan baru saya sadari ialah; di samping Mushalla ternyata ada sebuah bangunan yang berbentuk seperti dome dan didalamnya terdapat pameran lukisan. Ada banyak lukisan keren yang bisa kita nikmati, dan tentunya gratis. Sayang saya nggak bisa foto bentuk bangunannya dari luar karena banyak banget mobil yang parkirnya mepet ke bangunan, jadi saya nggak bisa foto dari jauh.


Tak jauh dari situ, banyak pedagang yang berjejer lebih dekat dengan bibir pantai seperti foodcourt menjajakan seafood atau makanan lainnya yang bisa dinikmati sambil menyaksikan sunset dan deburan ombak. Ini adalah hal yang membedakan Pantai Ampenan dari pantai lainnya, karena jarang banget bisa menemukan jajaran pedagang seafood, sate dan makanan lainnya yang tertata rapi di pinggir pantai. Salah satu hal yang bikin pantai ini jauh banget dari hawa "kesepian", atau jones karena kumpul-kumpul-able, apalagi bareng keluarga, dan teman-teman.

view dari rooftop
Setelah melewati jejeran kursi dan meja ala foodcourt, ada area seperti rooftop tapi bukan (apasih) diujung utara yang bisa kita singgahi untuk menyaksikan sunset atau memandangi pantai dari atas. Tempatnya nggak luas, tapi cukup banget untuk mengedarkan pandangan ke area pantai dari atas.




Menuju waktu matahari tenggelam, saya rekomendasikan untuk duduk santai di Tanjungan Satu Hati. Itu tempatnya epic banget untuk menyaksikan matahari tenggelam, karena lebih menjorok ke pantai. Sekedar foto-foto siluet atau bahkan buat timelapse pas banget di lokasi ini.

Satu yang kurang, untuk kamu yang ingin berkunjung untuk main air atau berenang, Pantai Ampenan nggak saya rekomendasikan karena keadaan pantai yang abrasi dan air yang pasang. Tapi kalau kamu datang di waktu yang “pas” yakni saat air sedang surut, tempat ini asik banget buat main pasir, main air di pinggiran, dan atau bermain bola saat senja tiba.

suasana selepas maghrib


suasana mushalla Pantai Ampenan saat malam

Saya salah satu penikmat pantai di saat malam, kamu suka nggak? Pantai Ampenan ini salah satu favorit saya untuk menikmati pantai malam-malam. Alasannya karena saat malam tiba pun, pantai ini masih ramai dan terasa "hangat" karena mendengar canda tawa orang-orang yang sedang berkumpul. Terapi batin kalau bagi saya, bikin sadar kalau bahagia itu sederhana. Selain itu, area parkir yang luas dan aman sampai malam jadi point plus Pantai Ampenan. Kalau malam, area parkirnya cantik karena temboknya disinari lampu warna-warni. Ditambah lagi Mushalla yang terawat dan nyaman digunakan kapan saja. Saya selalu cinta dengan tempat yang Mushalla serta isinya terawat, bikin tentram. 

Kalau masih nggak percaya dengan cerita pengalaman dan rekomendasi saya, coba deh buka Youtube terus cari video "Kota Tua dan Pantai Ampenan" pasti bakal banyak banget video yang bikin kamu kagum dan pingin langsung dateng ke tempat "unik" ini. Salah satunya video yang saya suka banget ini dari chanel Robby Onoff yang mengambil video kota tua dengan drone. Satu kata: Epic!  



Masih mikir mau ke Lombok? Memang harus mikir seribu kali sih. Soalnya nanti kalau ke Lombok, kamu nggak mau pulang :p



Comments

  1. Kalo di Lombok, mungkin salah satu tujan sy adalah kampung melayu. Saat ini lagi butuh anak-anak yg multietnis kayak gitu untuk talent praktikum buat film :( oh jd kangen rumah deh..


    Ah pantai ampenan yang dulu bikin kapok kesana. Dulu kotor banget :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. pulang dong makanya hahaha tapi pastidi Malang banyaklah yang multietnis gitu pasti :) yg di kampung melayu/arab biasanya kalo arab, ya pure arab tapi budaya keseharian mereka yang sudah kena campuran ;)
      pantai ampenan yang sekarang udah bye bye kotor dongggg :D

      Delete
  2. Note,semoga tahun depan ajdi deh ke Lomboknya. nice infoh ya mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. aaminnnnnn semoga jadi yah tapi ati-ati ga mau pulang hihihi

      Delete
  3. Salam kenal.. seru banget.. jd serasa di lombok..keren!

    ReplyDelete
  4. Jadi pengen jalan2 kesana neh, semoga suatu saat kesampaian

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin! aku doakan supaya segera, nanti boleh lah main bareng di sini hehe

      Delete
  5. baru pertama kali berkunjung ke blog ini :D
    suka sama tampilannya clean banget!
    belom pernah ke lombok nih :(
    bolehlaah rekomendasi yang ada diblog ini dikunjungi kalo ada rejeki untuk ke lombok XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah di notice senpaiiiii :3 makasih yaaa, template kakak jauh lebih asique ;)

      ayo main ke Lombok, banyak banget tempat asik bikin seger mata dan batin di sinih hehehe

      Delete
  6. Wah Lombok ternyata ada kampung melayunya, makasih infonya

    ReplyDelete
  7. Ampenan sekarang rame ya ... tahun 2000-an pas tinggal disana masih sepi

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba bisa dibilang sekarang Ampenan sudah "hidup" beda banget sama tahun 2010 kebelakang :") ALhamdulillah

      Delete
  8. Orang Melayu dimana2 :D
    Luar biasa Lombok kaya banget ya mbak TFS :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. dimana-mana mba hahaha
      iya tapi belum terlalu di explore padahal mah kuaya banget :D hehee

      Delete
  9. Aku udah beberapa kali pengen jalan-jalan ke Sumbawa karena kebetulan ada teman disana, tapi belum terlaksana. Semoga bisa kesana tauhn depan & lihat-lihat suasana Ampenan & menikmati matahari terbenam :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ke Sumbawa dari Lombok perlu nyebrang bentar mba, tapi emang deket banget sih hehehe
      Aamiin semoga segera yahhhh, Lombok nungguin loh ;)

      Delete
  10. :D nice,stalking tulisan lawan lomba :v :v

    ReplyDelete
    Replies
    1. wehehehe thank you, tulisanmu juga bagusss ;)

      Delete
  11. kota tua ampenan sangat unik sekali ya, saya baru tahu, thanks informasinya..

    ReplyDelete
  12. Halloo :)
    dari lombok juga yaa? hehehe keluarga saya dari Lombok dan 'rumah kuno yang cantik' itu rumah tante saya :D hahahahahaha :D
    salam kenal yaaa :) dan goodluck lombanya

    i followed you:)
    aintapretzel.blogspot.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Indonesia Lari Bersama Internet

5 Perhatian Utama saat Blogwalking